Senin, 20 Desember 2010

MEMAHAMI KONSEP PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMBELAJARAN

 
A.       Pengertian pendidikan system dalam pembelajaran PAI
     Istilah system adalah suatu konsep yang abstrak. Definisi tradisional menyatakan bahwa system adalah seperangkat komponen atau unsure-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu system pada hakikatnya adalah “system of interest”. Berdasarkan rumusan tersebut, kita dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan pokok antara system dan lingkungan, yakni antara input dari lingkungan dengan system antara output dari system dengan lingkungan. Dalam pengertian lain menyatakan, Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang masing-masing bekerja sendiri dalam fungsinya yang berkaitan dengan fungsi dari komponen lainnya yang secara terpadu bergerak menuju kearah satu tujuan yang ditetapkan. Jadi komponen-komponen yang bertugas sesuai dengan fungsinya, bekerja sama antara satu dengan lainnya dalam rangkaian dalam satu system yang mampu secara terpadu bergerak kearah tujuan dari system tersebut. Karena itu, system pendidikan adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan.
     Konsep itu menjadi dasar untuk mengidentifikasi tujuan suatu system. Tujuan suatu sistemdapat bersifat alami dan bersifat manusiawi.Tujuan yang alami tak mungkin menjadi tujuan-tujuan yang tinggi tingkatannya, bahkan mungkin bernilai sangat rendah.Tujuan system yang bersifat manusiawi(man-made) senantiasa dapat berubah. Tujuan-tujuan itu dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah, akibat perubahan lingkungan atau karena tujuan itu bersifat perorangan(personal). Misalkan timbulnya perubahan system ekologi akibat terjadinya polusi. Timbulnya system social yang baru adalah sebagai reaksi terhadap perubahan peradaban/kebudayaan. Jelas, perubahan tujuan system adalah sebagai jawaban terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungan.  
     Pendekatan system mengandung dua aspek, yakni aspek filosofis dan aspek proses. Aspek filosofis adalah pandangan hidup yang mendasari sikap perancang system yang terarahpada kenyataan. Aspek proses adalah suatu proses dan suatu perangkat alat konseptual. Gagasan inti system filosofis ialah bahwa sustu system merupakan kumpulan dari sejumlah komponen, yang saling berinteraksi dan saling bergantungan satu sama lain. Untuk mengenal suatu system, kita harus mengenal semua komponen yang beroperasi didalamnya. Perubahan suatu sistem harus pula dilihat dari perubahan komponen-komponen tersebut.   

     Pendekatan system merupakan suatu cara berpikir yang kaya akan konsep dan praktek.dapat juga diartikan sebagai suatu perangkat alat atau teknik. Alat-alat itu berbentuk kemampuan (abilitas) dalam :
  1. merumuskan tujuan-tujuan secara operasional
  2. mengembangkan deskripsi tugas-tugas secara lengkap dan akurat.
  3. melaksanakan analisis tugas-tugas.
   
 Analisis tugas memang lebih pentingsebab berkenaan dengan aplikasi (keterlaksanaan)prinsip-prinsip belajar (human learning principles) secara alamiah.Analisis tugas juga dapat diandalkan dalam rangkaian pengajaran tentang konsep, prinsip dan ketrampilan yang telah diidentifikasi sebagai hasil belajar yang diharapkan, yang telah dirumuskan sebagai tujuan belajar dan mengajar.

     Istilah system dapat digunakan untuk mengacu kepada jaringanyang luas, mulai dari satuan terkecil sampai seluruh alam semesta. Sebuah atom, sebuah sel, Sebuah tanaman, seseorang, seekor burung, sebuah panitia, suatu kota, suatu bangsa, dunia, dan alam semesta adalah contoh system. Atau mobil, mesin tik, mesin pemanas, computer, bangunan, jalan raya, adalah system.disamping system yang hidup atau yang bersifat fisik, ada juga system konsep seperti: system jumlah, system strategi permainan, dan system teori. Dan ada juga system terapan seperti system pengawasan lalu lintas, system pelayanan makanan, system pengumpulan pendapat, system kode, dan bahkan system bertaruh.

     Semua system mempunyai keunikansifat yang memungkinkan system-sistem itu dapat dibedakan dari yang lain, walaupun dengan yang sangat serupa, dan dapat dibedakan dari lingkungannya. 

     Jelaslah bahwalingkungan sekolah, gedung sekolah, staf sekolah, asosiasi guru, pengawas, ruang kelas, program studidan bahkan unit pengajaran atau pelajaran adalah system, dan lebih lanjut dapat dianalisisseperti itu.

     Bagi seseorang yang menggeluti system yang besar dan kompleks, seperti sekolah, implikasi yang berkenaan dengan batas system itu banyak. Bagi mereka yang bekerja dengan system yang batasnya tidak jelas, yang memberi batasan dan hambatan system secara berbeda, tentu saja tindakan yang direncanakan benar-benar sulit. Sebaliknya, karena batas itu arbitrer, apabila aspek definisi dan konsep system dapat dibuat eksplisit dan disetujui, maka pemahamannya akan dapat dicapai. Dan juga apabila batas yang berguna dan layak dari system dapat dibuat, maka kegiatan system dapat ditingkatkan. Misalnya untuk merevisi kurikulum sekolah, Sistem dapat dirumuskan mencakup dewan guru; mencari dana guna membangun gedung baru, pegawai, dan untuk menangani system berkasus, mungkin hanya melibatkan orang-orang yang mempunyai ketrampilan diagnostic dan bimbingan.Pada setiap kasus, kegiatan system akandiberi kemudahan oleh batas-batas yang ditentukan. Meskipun batas-batas system memerlukan beberapa ketepatan untuk kegiatan fungsional, kenyataan bahwa batas-batas itudapat dimodifikasi atau ditentukan secara arbitrer itu menguntungkan.  

B.       aplikasi pendekatan system dalam pembelajaran PAI 

     Pada mulanya pendekatan system digunakan dalam bidang teknik yang pertama-tama dilaksanakan untuk mendesain sistem-sistem elektronik, mekanik dan militer. Dalam hal ini pendekatan system dilibatkan dalam system-sistem manusia dengan mesin dan selanjutnya dilaksanakan pula dalam bidang keorganisasian dan manajemen. Pada akhir tahun 1950 dan awal 1960-an, pendekatan system mulaidipergunakan dalam bidang latihan dan pendidikan (merumuskan masalah), analisis kebutuhan dengan maksud mentransformasikannyamenjadi tujuan-tujuan (analisis masalah), desain metode dan materi instruksional (pengembangan suatu pemecahan), pelaksanaan secara eksperimental, dan akhirnya menilai dan merevisi.
     Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen atau bagian. Komponen itu saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain.Suatu komponen juga dapat merupakan sebuah subsistem dari suatu system.
     Pada tingkat makro, jika kita meninjau system pendidikan , maka kurikulum sesungguhnya merupakan suatu komponen dari input instrumental. Kurikulum ditinjau dalam hubungannya dengan komponen-komponennya, antara lain tujuan, prinsip, susunan, dan system penyampaiannya.

     Pendekatan system digunakan juga sebagai suatu system berpikir, bahkan system pendekatan ini dikembangkan dalam upaya pembaharuan pendidikan. Langkah-langkah digunakan adalah proses identifikasi dan perumusan masalah, perumusan atau hasil-hasil yang diinginkan, dan penentuan yang dinilai paling tepat melalui paper analysis atau eksperimen. Selanjutnya dilakukan kegiatan Try Out dan Revisi, dan langkah terakhir yakni implementasi dan evaluasi
   
      Dari uraian diatas, maka jelaslah bahwa penyusunan suatu program pendidikan dalam kurikulum, sangat penting untuk ditentukan terlebih dahulu jenis pendekatan yang akan digunakan. Meskipun demikian, tidaklah berartibahwa dalam penyusunan kurikulumhanya digunakan satu jenis pendekatan saja, karena beberapa jenis pendekatan dapat juga digunakan sekaligus, seperti yang dijumpai dalam pembinaan kurikulum tahun 1975.















BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
- Pendekatan system merupakan suatu cara berpikir yang kaya akan konsep dan praktek.dapat juga diartikan sebagai suatu perangkat alat atau teknik.
- proses identifikasi dan perumusan masalah, perumusan atau hasil-hasil yang diinginkan, dan penentuan yang dinilai paling tepat melalui paper analysis atau eksperimen. Selanjutnya dilakukan kegiatan Try Out dan Revisi, dan langkah terakhir yakni implementasi dan evaluasi






DAFTAR PUSTAKA


- Hamalik Oemar, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. PT REMAJA ROSDAKARYA      .  .  Bandung.2007
- Sudjana Nana dan Susanta Eddy, Pendekatan Sistem Bagi Administrator Pendidikan. C.V. SINAR BARU. Bandung. 1989
Makalah ini diterbitkan setelah dipresentasikan oleh Umar Fauzi , Qoyum semester V-A STAIM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar